JANGAN MENGELUH SOAL MAKANAN DAN HINDARI KERAKUSAN
ABU BAKAR AL FARGHANI adalah seorang ahli ibadah yang tidak
memiliki apa-apa. Meski demikian, Al Farghani menampakkan diri sebagai seorang
saudagar. Ia memakai pakaian rangkap berwarna putih, mengenaikan surban dan
sandal bersih di tanggannya ada kunci besar yang bentuknya indah. Sedangkan Al
Farghani sendiri tidak memiliki rumah dan tidur dari masjid ke masjid. Namun
karena penampilannya, masyarakat umum memandang Al Farghani sebagai seorang saudagar,
hanya kalangan khusus saja yang mengetahui hakikat keadaan ahli ibadah ini.π³
Suatu saat, Al Farghani melakukan
perjalanan ke Mesir dengan pakaian indahnya tersebut. Para ahli ibadah pun tahu
bahwa yang datang adalah ahli ibadah, hingga mereka berkumpul untuk mendengar
petuahnya.
Sampai pada suatu saat Al Farghani
melakukan perjalanan dengan diikuti oleh ahli ibadah yang lain. Karena tidak
tahan, banyak ahli ibadah yang berhenti dan tidak sanggup mengikuti perjalanan
kecuali sedikit. Sampai akhirnya Al Farghani bertanya kepada mereka,”Apakah
kalian merasa lapar?” Mereka yang mengikuti perjalanan pun mengiyakan.π
Akhirnya rombongan itu bersitirahat di
sebuah kampung yang terdapat baiara para rahib. Melihat rombongan itu, seorang
rahib menyeru kepada rahib-rahib lainnya,”Berilah makanan kepada para rahib
Muslim ini, sesungguhnya ada sebagaian dari mereka yang tidak sabar terhadap
rasa lapar”.
Al Farghani pun tersinggung dengan
ucapan rahib tersebut, hingga ia menyampaikan,”Wahai rahib, apakah engkau sudah
mengetahui ilmu mengenai bersabar dalam lapar?” Rahib itu pun
bertanya,”Bagaimana?”π
Al Farghani pun menjawab,”Wahai rahib,
turunlah dari biaramu dan makanlah sesukamu, kamudian ikutlah bersamaku untuk
masuk ke dalam sebuah ruangan untuk dikunci dan tidak membawa apa-apa kecuali
air untuk kita bersuci. Barang siapa tidak tahan, maka ia memberi tanda untuk
keluar dan mengikut ajaran temannya yang masih tetap dalam kondisi semula.
Sedangkan aku sudah tiga hari tidak mencium bau makanan”.π
Akhirnya Al Farghani dan rahib pun
sepakat untuk masuk ruangan kosong dan terkunci, sedangkan para ahli ibadah dan
para rahib lain mengamati terus-menerus. Dan selama 40 hari mereka tidak
melihat ada tanda apa-apa.π
Sampai akhirnya di hari ke 41, terdengar
suara ketukan pintu dari dalam ruangan itu dan ketika dibuka, maka yang muncul
adalah rahib yang meminta pertolongan. Mereka yang berada di sekitarnya pun
segera memberi minum sedangkan Al Farghani hanya melihat saja.ππͺ
Tak lama kemudian rahib pun kembali
kepada Al Farghani dan mengucap,”Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.πππ
Setelah itu, Al Farghani pun memberi
nasihat kepada para rahib yang berada di biara itu, hingga akhirnya seluruhnya mengikrarkan
diri untuk masuk Islam.πππ
Dan Al Farghani akhirnya kembali ke
Baghdad bersama para ahli ibadah dan para rahib yang telah masuk Islam.
(Thabaqat Al Auliya, hal. 304)πππ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar